Senin, 16 November 2015

Cerpen Anak: Hadiah Terindah Wita

ILUSTRASI KADO. SUMBER: CLIPARTPANDA.COM

Selamat Malam,  
Ini adalah kali ke dua saya ngepost cerpen anak yes. Selain menepati kekonsistenan (halah), setiap hari Senin, menerbitkan cerpen, juga belum ada tulisan atau catatan perjalanan lain yang perlu dibagikan. Hehehe


Sekilas soal cerpen ini. Honestly, saya mendapatkan nama Bang Todi dari sebuah drama radio. Jadi begini, sekitar tahun 2006 (kalau nggak salah), sebuah radio swasta yang siar di Solo selalu menyiarkan drama saat bulan Ramadan. Tayangnya tiga kali sehari, setelah Ashar, jam 11 malam, dan saat sahur alias re-run



Kalau kalian pikir dramanya itu drama kolosal, dengan cerita masa lampau, zaman kerajaan-kerajaan gitu, salah besar. Ceritanya kekinian booo, dengan efek-efek suara dan soundtrack lagu yang hits pula. Seperti Muse-Starlight, Fix You-nya Coldplay, dan dua lagu ini favorit saya sampai sekarang. 


Sebagai fans berat radio itu, saya hampir nggak pernah melewatkan siaran dramanya. Alhasil, saban sore, ba'da Ashar, saya sudah stand by, ngerasin volume radio, demi drama ini. Tentu sambil nyapu. Kalau pun ketinggalan, bela-belain begadang deh


Nah, si Todi ini adalah pemeran utama dalam drama radio tersebut. Ia dicitrakan sebagai pria yang matang, baik, penyayang, dan humble banget. Terinspirasi dari Bang Todi yang keren itulah, saya menggunakannya dalam tokoh cerpen anak kali ini. Nggak beda jauh sama Bang Todi yang di drama radio, Bang Todi yang di cerpen ini juga sayanggggg banget sama adiknya. 



Sudah ya. Selamat membaca...


=====================================================================


WITA sangat kesal dengan ulah Bang Todi hari ini. Kenapa? Karena sang kakak baru saja menabrakkan sepeda kesayangan Wita ke pagar. 


Jelas saja Wita marah. Seharian ia ngambek. Meski warnanya sudah pudar, namun sepedanya tetap menjadi kesayangan. Lantaran sepeda itu dibeli kakek Wita sebagai hadiah ulang tahun. 


Ceritanya ini Wita lagi marah.
Sumber: CLIPARTPANDA.COM
"Abang tahu kan, sepeda itu diberikan kakek khusus untuk Wita?" ucap Wita kesal pada kakaknya.

"Ya, Dek.. Abang tahu.. Makanya Abang minta maaf. Sumpah Dek, Abang nggak sengaja. Besok Abang ganti deh," rayu Bang Tody.


"Nggak mau! Wita maunya sepeda itu!" Wita terpaksa berteriak saking kesalnya.


"Ya deh, Abang beliin sepeda yang mirip sama sepeda itu."


"Nggak mau! Pokoknya Wita cuma mau sepeda itu. Nggak mau yang lain!"


"Kan sepedanya udah rusak berat Dek, kalaupun mau dibenerin susah jalan lagi..."


"Salah Abang dong, kenapa sampai ngerusakin. Pokoknya Wita nggak mau tahu. Harus sepeda itu!"


Bunda pun datang melerai. "Eh, eh, ada masalah apa nih? Kok ada yang teriak-teriak sampai kedengeran di bawah?" tanya Bunda.


"Bun, Abang.. Sepeda Wita ditabrakin ke pagar. Bunda tahu kan sepeda itu dari kakek buat hadiah ulang tahun Wita..."


Bunda langsung berpaling. "Bener, Bang?" 


Todi mengangguk lemah. "Tapi Adek juga keterlaluan, Bun. Masak Abang udah minta maaf, nggak mau dimaafin juga," sela Todi. 


"Pokoknya Wita mau sepeda itu saja. Nggak mau yang lain!" bentak Wita. 


"Adek.. Udah, udah. Ok, nanti kita cari solusinya, gimana caranya memperbaiki sepeda itu. Kalau tidak bisa baru beli lagi. Ok? Dicoba dulu saja..." Mendengar saran itu, kedua murid SD Harapan Bangsa ini mengangguk pelan. 


(***)


Todi berusaha mati-matian memperbaiki sepeda itu. Tapi tetap saja tidak bisa karena kondisi sepeda yang cukup parah. Bagian roda bengkok dan rem blong. 


Todi pun putus asa. Ia menemui bunda dan melaporkan hasilnya. Wita harus dibelikan sepeda baru. Bahkan Todi bersedia mengeluarkan tabungannya untuk membeli sepeda baru.


Bunda pun terharu dan menuruti keinginan putra sulungnya. Sementara Todi memecah celengan dan menghitung, ibu bersiap-siap pergi. Sedangkan Wita masih berada di rumah temannya, belajar kelompok.

Si Abang Todi yg baik banget.
SUMBER: cipartheaven

"510, 520, 530, 550. Hore, tabunganku Rp 550 ribu. Cukup untuk beli sepeda apa ya?" kata Todi girang. "Bun, tabungan Abang ada Rp 550 ribu.." teriak Todi pada Bunda yang sudah menunggunya di teras. 


Mereka bergegas ke toko sepeda. Ada banyak sepeda dengan berbagai macam warna, corak, dan bentuk. Todi terheran-heran. Ia berkeliling toko dan menemukan sepeda yang mirip dengan sepeda Wita. Hanya warnanya saja yang berbeda. Biru tua. 


"Pak, sepeda itu yang warna merah masih ada tidakk?" tanya Todi pada pelayan toko.


"Wah, sudah tidak ada lho.. Yang itu saja tinggal satu-satunya," terangnya. 


Karena sudah tidak ada lagi yang cocok, maka Todi membeli sepeda biru tadi. Setelah dicek, uang Todi kurang Rp 250 ribu. Lantaran sepeda itu seharga Rp 800 ribu. 


Todi kecewa dan memalingkan muka pada Bunda. Bunda yang seakan mengerti, mendekati Todi dan mengeluarkan dompetnya. "Sudah, Todi simpan saja uangnya. Biar sepeda ini, Bunda yang membelikannya," ucap Bunda.


"Tapi, Bun..."


"Sudah.... Simpan saja tabungannya," sergah Bunda. Todi pun terpaksa memasukkan kembali uangnya.


(***)


Sesampai di rumah, Todi langsung memberikan sepeda ini pada Wita. Terang saja, Wita teriak-teriak karena sepeda baru tidak sama dengan sepeda lamanya. 


Kali ini Wita benar-benar ngambek. Ia tidak mau menyapa abangnya, bunda, dan ayahnya. Ia hanya diam saja. Raut wajahnya juga muram. 


Suatu hari, Todi menggeledah isi tas Wita. Ia menemukan selembar kertas bertuliskan kontes sepeda hias. Terpikirlah satu ide cemerlang. 


Todi merombak habis-habisan sepeda Wita. Dihias dengan kertas creep, batik, dan lainnya. Benar-benar cantik. 


Todi mengerjakan sendiri di gudang. Sepulang sekolah ia langsung ke gudang. Pasalnya, Todi hanya punya waktu tiga hari untuk menghias sepeda. 


Sementara itu, Wita semakin kecut saja. Apalagi, hari ini dilaksanakan kontes sepeda hias. Wita jelas tidak mungkin ikut karena ia tidak menyukai sepedanya. Namun...

Ini hadiah sepeda buat Wita. Sumber: clipartpanda.com

"Tara.... Adek.....," panggil Todi. Wita hanya menengok. Matanya terbelalak. Kaget. 

Sepeda barunya berubah total lebih cantik dengan hiasan batik, kertas creep, dan lainnya. 

"Ini Abang yang bikin?"


"Iya, gimana? Bagus nggak?"


Wita hanya mengangguk dan tersenyum senang.


(***)


"Pemenang kontes sepeda hias kali ini, Wita dari kelas lima," kata Bu Astuti, wali kelas lima SD Putera Harapan. 


Wita kegirangan. "Hore...............," teriaknya.


Todi melihatnya dari kejauhan. Kerja kerasnya membuahkan hasil juara. Tak hanya itu saja, Todi sudah berbaikan dengan Wita. Adik perempuan satu-satunya yang ia sayangi. (*)




Purwokerto, 15 Oktober 2011

1 komentar:

  1. http://reretaipan88.blogspot.com/2018/06/halo-sahabat-taipanqq.html

    Taipanbiru
    TAIPANBIRU . COM | QQTAIPAN .NET | ASIATAIPAN . COM |
    -KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
    Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID terbaik nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
    BandarQ
    AduQ
    Capsasusun
    Domino99
    Poker
    BandarPoker
    Sakong
    Bandar66

    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • WA: +62 813 8217 0873
    • BB : D60E4A61

    Daftar taipanqq

    Taipanqq

    taipanqq.com

    Agen BandarQ

    Kartu Online

    Taipan1945

    Judi Online

    AgenSakong

    BalasHapus