BANYUMAS boleh bangga. Berada di lereng Gunung Slamet, tanah ini dianugerahi dengan buanyak sekali air terjun atau biasa kita menyebutnya dengan nama curug.
Tak terhitung berapa banyaknya air terjun di Banyumas. Bisa jadi puluhan, bahkan sangat mungkin ratusan. Rasanya, sangat pantas bila menyebut Banyumas adalah surganya curug.
Akhir-akhir ini, wisata curug memang tengah digandrungi banyak orang. Tua-muda, besar-kecil kesengsem dengan keindahan yang ditawarkan. Walau hanya sekadar berfoto untuk kemudian di-upload ke media sosial, hal ini menjadi keasyikan tersendiri.
Tak ada yang salah dari aktivitas yang ini. Yang salah adalah mereka yang datang ke lokasi-lokasi curug ini lantas merusak alam dengan membuang sampah sembarangan dan melakukan aksi corat-coret.
Dan, berikut SatelitPost merangkum beberapa kemegahan air terjun di kawasan Baturraden, Banyumas. Meski hanya sedikit, setidaknya bisa menjadi referensi tempat melepas penat dan lelah dari Purwokerto yang mulai ramai. Selamat menjelajah. Jangan lupa bawa sampahnya!
1. Desa KarangsalamCURUG Telu, Lawang, Moprok, Abang, Kembar, dan Tebela adalah beberapa curug yang ada di Desa Karangsalam. Kesemuanya memiliki keunikan masing-masing.
Curug Telu |
Akses ke Curug Telu bisa dibilang cukup mudah namun melelahkan. Anda harus melalui anak tangga. Tak jadi masalah saat turun tapi saat naik atau perjalanan pulang, lutut rasanya mau copot.
Tak jauh dari Curug Telu, Anda bisa menikmati Curug Lawang atau Bidadari. Jatuh dari ketinggian sekitar 10 meter, curug ini seperti berada di dalam gua yang terbentuk dari tebing-tebing di sekitar curug.
Curug Moprok |
Sedikit mlipir dari ketiga curug yang lokasinya berdekatan tersebut, bisa menjelajah ke Curug Abang dan Kembar yang benar-benar masih fresh dan belum terlalu banyak pengunjung. Ketiadaan akses yang memadai sepertinya menjadi alasan. Sebab, untuk sampai ke kedua lokasi ini, Anda harus menyusuri sawah dan sungai.
Curug Jumeneng |
2. Desa Kemutug
ADA beberapa curug di Desa Kemutug yang bisa dijelajahi. Di antaranya Curug Lumarap/Gagak, Carang, dan Orak-arik. Istimewanya lagi, belum banyak orang yang datang ke sini. Alhasil Anda bisa menikmati curug-curug ini layaknya air terjun pribadi. Asyik.
Curug Lumarap atau Gagak |
Curug Carang |
Bagaimana aksesnya? Bolehlah dikatakan agak sulit dan menantang. Karena setelah berjalan jauh sekitar 30 menit menembus ladang kopi, Anda harus menuruni tebing yang cukup tinggi dengan cara merayap. Posisi tebing memang sangat menyulitkan untuk turun dengan cara biasa atau bahkan mengesot.
3. Desa Ketenger
NAMA Curug Gede dan Bayan jelas sudah tak asing lagi. Namun jika Anda ingin menjelajah selain dua curug itu, maka Curug Penganten bisa menjadi pilihan. Disebut Curug Penganten lantaran curug dengan ketinggian 50 meter tersebut memiliki dua aliran alias sepasang.
Curug Penganten |
Untuk sampai ke lokasi curug ini, siap-siap saja dengan perjalanan menembus hutan lereng Gunung Slamet sekitar 1,5 jam dengan trek layaknya pendakian. Tenang, semua itu bakal terbayar lunas. Namun, karena aliran airnya yang cukup besar plus bebatuan nan tajam kurang disarankan untuk mandi. (*)
* Tulisan ini sudah termuat di Harian Pagi SatelitPost edisi Jumat (31/7) halaman Leisure Time.
bro itu yg curug abang namanya jumeneng atau juneng, curug abang itu ada di bawahnya, hehehe
BalasHapussiaaapp, maturnuwun untuk koreksinya, :)
Hapuslah mbok aku di anter runu .....
BalasHapuslah mbok aku di anter runu .....
BalasHapus